March 5, 2015

Suasana Bulan Ramadhan adalah Suasana Persiapan Ujian Nasional

"Ujian Nasional" adalah dua kata yang memiliki atmosfer yang sama ketika seorang cowokn datang waktunya untuk Sunat, dan bagi cewek adalah ketika mau Lahiran. Loh kok bisa kak?, Ya bisa lah itu kan argumen saya :p .

Ujian Nasional atau biasa di sebut UN, dahulunya Ebtanas / UNAS bila diibaratkan adalah sebuah pedal gas pada sebuah mobil, ketika mobil ingin berjalan maka pedal gas harus di injak, ketika mau melesat kencang maka pedal gas pun harus diinjak sedalam mungkin. Begitu juga dengan UN, ketika kita pengen lulus sekolah maka kita harus ikut ujian nasional, ketika kita mau lulus dengan predikat tertinggi maka kita harus ikut ujian nasional dengan belajar yang rajin dan tekun serta mengerjakan soal-soal UN dengan teliti. Lantas kalau tidak ada pedal gas berarti mobil kan gak bisa jalan, jadi kalo gak ikut UN kita gak bisa lulus dong?. Benar sekali. UN adalah faktor terpenting dari kelulusan seorang siswa. Sama halnya dengan gas mobil, kalo gak ada gas mobil pasti gak bisa jalan tuh mobilnya :D

 "DIDORONG DOONG!!" 

Didorong?... Oke jadi ketika Pak Hotman Paris punya mobil Lamborghini terus gak ada gas nya, nah masak klien beliau suruh dorong mobilnya? Malu gak tuh?
Sama halnya dengan UN, ketika kamu memutuskan memilih jalur lain selain ikut ujian "?" , terus kalau sampai tindakanmu ketahuan teman-temanmu apa nggak malu juga?

Jadi itulah sedikit filosofi tentang Ujian Nasional yang coba saya Sinkronkan dengan Gas Mobil. :D


Kembali ke paragraf pertama, ketika akan tiba  waktu pelaksanaan ujian nasional biasanya Bapak/Ibu Guru selalu mengingatkan terhadap siswanya "Ingaattt Sebentar Lagi Ujian Nasional Loh yaa.." Bahkan hal yag sama pun terjadi meskipun UN masih terhitung bulanan. Bagi siswa mendengar peringatan semacam itu jika waktu pelaksanaan masih kurang 3 bulan semuanya akan menanggapi dengan respon KOSONG, 100% belum ada rasa takut  dan khuwatir. #pengalaman pribadi ni yee.. Bukan! itu pengalaman teman saya. namanya Kirana . -_"  :D 


Kebanyakan dari mereka yang rata-rata menegah kebawah tidak akan mempedulikan peringatan yang di lontarkan sang guru, sedangkan yang memiliki kemampuan menengah ke atas mereka dominan berfikir "Masih lama, besok atau lusa masih bisa belajar". Tapi kalau sudah menginjak Bulan ke 2 bahkan ke 1 sebelum dilaksanakan UN berbaagai ekspresi akan timbul didiri mereka, sedikit banyak biasanya malah akan timbul ekspresi-ekspresi baru. Jika 3 bulan terakhir mereka respon dengan cuek dan acuh, di bulan-bulan ini mereka akan merubah suasana menjadi seperti pada bulan Puasa Ramadhan.

1. Jika pada bulan puasa umat islam diwajibkan menahan makan dan minum dari terbit fajar sampai terbenam matahari setiap hari, maka di bulan menjelang UN para hamba Allah yang hendak melaksanakannya secara serentak akan puasa sunnah hari Senin dan Kamis secara berturut-turut sampai terlaksananya UN tersebut. Bahkan ada juga yang setiap hari seperti halnya puasa Ramadhan.

2. Pintu pahala akan terbuka luas pada bulan Ramadhan, semua do'a akan dikabulkan bagi mereka yang beribadah dan beramal dibulan itu, maka di bulan menjelang UN pula para  pelajar memperbanyak ibadah mereka, salah satunya adalah puasa diatas, sholat tahajut, khajat, dhuha, tasbih, dzikir, dan masih baanyak ibadah-ibadah lain yang mereka laksanakan sebagaimana ibadah di bulan Ramadhan. Mereka berdo'a menangis dan memohon kepada Lillahirobby untuk diberikan pengampunan dan kelancaran atas ujian yang akan mereka laksanakan.

3. Menjelang hari raya idul fitri bagi para muslimin yang memiliki rizki lebih akan membelanjakan rizkinya untuk membeli baju baru, sarung baru, mukenah baru, sepatu baru, dll. Bahkan sebagian dari mereka sudah menjadi keharusan bagi mereka untuk tampil serbabaru pada saat Lebaran, dengan harapan hati dan sikapnya pun ikut baru seperti pakaian yang mereka kenakan. Sama halnya ketika menjelang UN loh, ketika hari semakin dekat dengan Ujian Nasional akan banyak sekali murid-murid yang mengenakan seragam lebih rapi dari sebelumnya, seragam baru, kalaupun ada yang bekas biasanya masih terlihat rapih, sepatu baru, bolpoin, pensil, penghapus, ClipBoard, Penggaris, Rautan aapa aja baaaru semua. Mereka berharap dengan seragam baru, dan apa-apa yang mereka perbarui bisa membuat pengawas dan guru yang dianggap berpengaruh dalam kelulusan mereka bisa nyaman dan senang melihat mereka sehingga hal itu memberikan sugesti tersendiri bagi diri mereka untuk percaya diri dan yakin bisa mengerjakan soal dan lulus. Bahkan ada juga loh yang bela-belain mencukur rambut serta kumis tipis kesayangannya demi Ujian Nasional. :D

4. Ketika Hari Raya telah tiba seluruh umat muslim setelah sholat id akan berbondong-bondong ke rumah tetangga, saudara, keluarga terdekat untuk saling memohon maaf dan bersalam-salaman. Hal ini pun SAMA ketika MENJELANG UN. Para pelajar juga akan berbondong-bondong bersama-sama mengunjungi meja kerja Bapak dan Ibu Guru dikantor untuk memohon maaf, mencium tangan, degan mata tersayu-sayu mereka meminta restu kepada Guru mereka agar ujian yang mereka akan lalui berjalan dengan lancar dan akhirnya diberikan kelulusan yang nyata. Cuma bedanya di session ini gak ada jajan seperti pada saat Hari Raya. :D

Gimana?? sepertinya suasana Ramadhan sudah semakin terasa nih. :D Itulah sedikit banyak yang bisa saya filosofikan terkait Ujian Nasional, Pedal Gas Mobil, dan Bulan Ramadhan. hehe...


Saya selalu salut dengan setiap angkatan disemua sekolah yang saya kenal, begitu banyak usaha-usaha yang mereka lakukan demi bisa menjadi pelajar yang memiliki predikat LULUS di sekolah masing-masing. Demi mendapatkan selembar kertas bertuliskan LULUS pula dibagian tengah sebelah atas. Semoga adik-adik yang hendak melaksanakan Ujian Nasional diberikan kekuatan oleh Allah, dan diberikan kemudahan dalam menorehkan benda hitam di atas lembaran tipis bermata bulat (LJK). Aaminn..


Salam..

Advertisement


EmoticonEmoticon