February 21, 2023

Ngambil Jurusan Informatika Mau Jadi Apa? Antara Keniscayaan dan Kemustahilan

Jurusan Informatika adalah salah satu jurusan di perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu komputer dan teknologi informasi. Jurusan ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan dan mengelola sistem informasi dan teknologi informasi untuk berbagai keperluan, baik itu di dalam maupun luar negeri.

Beberapa mata kuliah yang umumnya diajarkan di jurusan Informatika antara lain pemrograman komputer, struktur data dan algoritma, basis data, jaringan komputer, keamanan sistem informasi, analisis dan desain sistem, pemrograman web, dan kecerdasan buatan.

Selain itu, lulusan dari jurusan Informatika memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah teknologi informasi secara efektif dan efisien, baik secara mandiri maupun dalam tim. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mengelola sistem informasi yang kompleks, serta mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi yang terus berubah.

Kalian mungkin sering mendengarkan paparan terkait potensi pekerjaan yang dapat diambil oleh lulusan jurusan Informatika, seperti contoh jika kita mengambil jurusan Informatika kita akan bisa menjadi seorang software engineer, web developer, system analyst, database administrator, cybersecurity specialist, dan masih banyak lagi. 

Atau yang lebih spektakuler, dengan kemampuan yang dimiliki lulusan Informatika, kita juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan mendirikan perusahaan teknologi atau memulai usaha di bidang teknologi informasi. Memang terdengar terlalu muluk-muluk, namun itu fakta yang memang benar adanya. Bahwa memang benar seorang lulusan Informatika dapat membuat perusahaan sendiri di bidang teknologi informasi, hanya saja dalam artikel ini kita akan kupas secara singkat terkait opini saya tentang bagaimana kita (sebagai lulusan informatika atau bagi yang belum lulus) menyikapi hal tersebut bahwa apakah benar lulusan informatika dapat membuka lapangan pekerjaan? apakah benar lulusan informatika dapat menjadi the real software engineer, dan sejenisnya?

Keniscayaan Lulusan Informatika

Berbicara soal keniscayaan, artinya kita bahas beberapa faktor yang mendukung bahwa lulusan informatika memiliki peluang karir yang sangat baik di berbagai industri dan bidang pekerjaan. Beberapa faktor pendukung inilah yang menjadikan lulusan Informatika menjadi sangat dicari di industri, faktor tersebut antara lain:

  1. Permintaan yang tinggi di industri teknologi informasi: Saat ini, teknologi informasi telah menjadi bagian yang sangat penting dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk bisnis, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Oleh karena itu, permintaan untuk tenaga kerja di bidang teknologi informasi semakin meningkat.
  2. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah: Lulusan Informatika memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah teknologi informasi dengan cepat dan efektif. Hal ini sangat dicari oleh perusahaan, karena masalah teknologi informasi dapat mengganggu operasi bisnis dan membutuhkan solusi yang cepat.
  3. Kreativitas dan inovasi: Teknologi informasi terus berkembang dengan pesat, sehingga diperlukan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan solusi dan produk baru. Lulusan Informatika memiliki kemampuan untuk mengembangkan solusi inovatif dan kreatif untuk masalah teknologi informasi.
  4. Gaji yang menarik: Karena permintaan untuk tenaga kerja di bidang teknologi informasi yang tinggi, gaji lulusan Informatika juga cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan gaji di bidang pekerjaan lainnya. 

Dengan kemampuan yang dimiliki serta dukungan gaji yang sangat tinggi, lulusan Informatika sangat memungkinkan untuk berkembang menjadi wirausahawan atau memulai bisnis di bidang teknologi informasi miliknya sendiri. 

Kemustahilan atas Keniscayaan

4 faktor yang telah saya sebutkan di atas nampaknya hanya akan menjadi isapan jempol belaka apabila kita sebagai lulusan informatika tidak benar-benar menerapkan praktik terbaik untuk mengembangkan kemampuan kita. Terlebih jika saya mengingat kembali ketika jaman saya masih kuliah, banyak saya lihat turunnya minat belajar teman-teman akibat susahnya proses belajar di jurusan Informatika, tentu susah yang saya maksud sifatnya relatif ya, tergantung bagaimana teman-teman mengelola niat dan minat dalam belajar saja.

Meskipun lulusan Informatika memiliki banyak peluang karir yang menjanjikan, tetap ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam karir mereka, antara lain:

  • Kurangnya keterampilan praktis: Selain keterampilan akademis, lulusan Informatika juga memerlukan keterampilan praktis dalam mengembangkan dan mengelola sistem informasi. Kurangnya keterampilan praktis dapat menyebabkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan memenuhi persyaratan pekerjaan.

  • Kurangnya pengalaman kerja: Banyak perusahaan yang membutuhkan pengalaman kerja dalam bidang teknologi informasi, sehingga lulusan Informatika yang baru lulus dan belum memiliki pengalaman kerja dapat mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan.

  • Kurangnya kemampuan interpersonal: Selain keterampilan teknis, lulusan Informatika juga memerlukan kemampuan interpersonal yang baik untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan, dan memimpin proyek. Kurangnya kemampuan interpersonal dapat menghambat kemajuan karir seseorang.

  • Tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi: Teknologi informasi terus berkembang dengan pesat, dan lulusan Informatika perlu selalu mengikuti perkembangan terbaru untuk mempertahankan keterampilan dan kompetensi mereka. Jika tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi, lulusan Informatika dapat ketinggalan dan kehilangan nilai di pasar kerja.

  • Tidak memiliki sikap proaktif: Karena persaingan di pasar kerja yang ketat, lulusan Informatika perlu memiliki sikap proaktif dalam mengembangkan keterampilan dan mencari peluang karir. Jika tidak memiliki sikap proaktif, lulusan Informatika dapat kehilangan peluang karir yang baik.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir faktor kegagalan tersebut, sebagai lulusan Informatika sangat diperlukan untuk mengembangkan keterampilan praktis, mencari pengalaman kerja, meningkatkan kemampuan interpersonal, selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi, dan memiliki sikap proaktif dalam karir kita.

Refleksi Diri

Beberapa Kemustahilan yang saya paparkan di atas adalah faktor-faktor yang paling jelas menggambarkan akan jadi lulusan seperti apa kita nanti, apakah bisa mewujudkan keniscayaan yang telah saya sebutkan, atau malah sebaliknya?

Namun perlu kiranya saya melakukan sedikit refleksi mengapa hal itu dapat terjadi, apakah itu murni kesalahan kita, atau ada faktor lain yang mempengaruhi kemustahilan itu muncul? 
  • Gagal paham, banyak teman-teman disatu jurusan dengan saya yang ternyata masih gagal paham tentang apa itu Informatika, apa yang dipelajari di dalamnya, dan bagaimana gambaran di dunia kerja nantinya. Anggapan bahwa mereka harus update dengan teknologi atau minimal sekedar beradaptasi untuk tidak ketinggalan teknologi mereka telan mentah-mentah, tanpa tahu apa-apa saja yang nanti akan mereka hadapi.

    Hal ini terbukti ketika banyak ditemukan seorang mahasiswa yang mengambil jurusan ini dan memasuki semester tua namun belum bisa bahkan hanya sekedar mengetikkan struktur dasar HTML, atau bahkan konsep pemrograman dasar, dan sejenisnya. Mereka sudah gagal paham, alih-alih bisa update teknologi malah mendadak jadi gagap teknologi.

    Kita harus paham Informatika tidak sesimpel mengetik surat di Microsoft Word, atau berkirim email dengan teman yang lain. Modal bisa desain di PhotoShop atau CorelDraw pun belum cukup untuk merealisasikan mimpi kita berhasil di dunia Teknologi Informasi. 

  • Ekspektasi terlalu tinggi, dengan masuk jurusan informatika maka akan menjadikan anda ahli IT. Menguasai semua bidang teknologi informasi dan menjadi terdepan perihal teknologi, sayangnya itu adalah deretan ekspektasi yang terlalu tinggi. 

    Nyatanya untuk menjadi ahli kita hanya butuh memili 1 bidang dan fokus disatu bidang tersebut, berkembang di dalamnya hingg titik puncak paling tinggi. Kita harus set target kita mau jadi seperti apa, misalnya Software engineer, maka kita harus tentukan tools apa yang perlu kita pelajari dan gunakan dari jenjang paling dasar hingga expert.

    Teknologi Inforasi terlalu luas untuk kita kuasai secara general, kalau sekedar tahu masih sangat memungkinkan, tapi untuk menguasai kita perlu menentukan 1 fokus.

  • Pengen instan, secepat-cepatnya 1000 candi prambanan dibangun, para pasukan jin atas perintah Bandung Bondowoso pun membutuhkan waktu seharian untuk bisa menyelesaikan pembangunan candi tersebut, dan itu masih gagal, belum jadi 100%. Jadi jangan pernah berfikir instan jika mengambil jurusan Informatika, kita harus pelajari semua dari fundamental.

    Di luar memang banyak bertebaran source code yang kita butuhkan untuk menyelesaikan tugas, tinggal install / konfigurasi sedikit sudah jadi, atau kita bisa meminta teman yang lebih ahli untuk mengerjakan tugas tersebut dengan membelikan sebungkus mie ayam dan sejumlah uang, tapi bukan itu poinnya, hasil jadi sama sekali tidak berpengaruh pada kemampuan kita, proses dan usaha kita dalam memahami setiap baris kode lah yang menjadi kuncinya.

  • Patah semangat, karena semuanya harus dimulai dari yang paling dasar, wajar jika hal tersebut berhasil meruntuhkan semangat belajar kita. Ditambah lagi jika kita digaanggu dengan hal-hal lain yang semakin mengaburkan goal yang sudah kita tentukan di awal. Misalnya saja iming-iming pekerjaan yang sebetulnya tidak ada relevansi dengan jurusan kita, meski gajinya besar itu akan membuat proses perkuliahan kita menjadi terasa percuma, wal hasil kita tinggal semua yang sudah kita pelajari di jurusan yang kita ambil.

  • Tidak ada waktu, kesalahan terbesar kita adalah menganggap semuanya susah dan ribet untuk dipelajari, padahal untuk mempelajari sesuatu yang susah kita hanya perlu meluangkan setidaknya 1 atau 2 jam untuk fokus membaca dan praktik, atau mungkin bagi sebagian orang  cukup hanya 30 menit. Di sini kita memang harus sadar dan niat untuk mau meluangkan waktu tersebut, karena 1 jam pertama untuk mengenal materi yang kita pelajari akan mempengaruhi 5 atau bahkan 10 tahun karir kita kedepannya. 

  • Jalur belajar yang salah, meluangkan waktu dan fokus saja belum cukup, kita perlu mencari sumber terbaik untuk belajar, hal ini dapat kita lakukan dengan banyak berkomunikasi dan bertanya pada yang lebih mahir, entah itu di forum kampus, media sosial, atau yang lain.

    Penting juga kita bertanya pada dosen atau pembimbing tentang dimana kita bisa mengembangkan apa yang sudah mereka ajarkan. Karena apa yang disampaikan dosen adalah bekal dasar, sedangkan untuk menjadi expert kita perlu mencari tambahan materi yang bersumber dari luar.
Penjelasan saya di atas semoga dapat menjadi bahan refleksi bagi kita semua pemegang gelar lulusan Informatika, atau teknologi informasi. Yang pada intinya adalah pandai-pandai kita dalam mengembangkan apa yang sudah kita peroleh di kampus, jangan berhenti dan terus konsisten di kemampuan dasar yang sudah kita miliki.

Advertisement


EmoticonEmoticon